Skip to main content

#Day 5: Memorable Day with Turkish Society

Tokoh: Pak Ramazan, Masyarakat Kemer, Anak-anak Yatim Piatu Kemer,
Lokasi: Migros, Kemer Otogar, “Sisi lain Terminal Kemer”, Orrange Appart Hotel

        Hari ini merupakan hari terakhir di Kota Kemer, Antalya. Tim kak Dita dan Kak Ella pesawatnya akan berangkat ke Jakarta esok pagi tanggal 26 Mei jam 6 pagi dari Antalya Airport. Karena takut tidak ada transportasi dari hotel ke airport besok dini hari, maka mereka akan berangkat sore ini. Tim kami pun juga  rencananya akan berangkat hari ini ke Istanbul, menjemput tiket pesawat pulang kami yang berangkatnya dari Attaturk Airport (Istanbul). Huhu :” Jangan disamakan yaa sponsor tim aku dengan tim kak dita. Karena sponsor mereka membiayai full perjalanan dari konferensi mereka. Jadi pesawatnya memang sudah dibelikan sampai ke Antalya. Kalau kami, hanya mampu beli tiket sampai Istanbul saja. Kami sempat bingung juga naik apa yaa ke Istanbul dari Kemer,Antalya. Kalau pesawat, gak mungkin, uang kami udah semakin menipis. Karena ketika kami naik pesawat, kami harus merogoh kocek sekitar 800ribuan lagi untuk satu orang. Kalau 3 orang kan jadinya 2,5 jutaan ya. Akhirnya kami mencari alternative lain, dan alternative yang ada itu adalah bus. Awalnya kami mikir bakalan tepos banget kali yaa naik bis dari Antalya ke Istanbul.. Karena jaraknya jauh bangeeeet udah kayak dari Jakarta ke Surabaya . Namun setelah browsing-browsing di Internet dan konsultasi dengan Kak Andi, kami menemukan sebuah bus milik perusahaan bernama Kamil Koc yang harganya cukup terjangkau namun fasilitasnya sangat bagus.

          Jadi, hari ke lima  di Kemer Antalya ini kami memutuskan untuk jalan-jalan  mencari tiket bus ke terminal terdekat. Terminal terdekat itu berdasarkan google maps adalah Terminal Kemer atau penduduk setempat menyebutnya dengan Kemer Otogar. Kak dita mencari bus yang ke airport dan aku mencari tiket bus ke Istanbul. Google maps di tempat asing itu sangat berguna sekali, Tercatat kurang lebih jarak terminal dari apartemen kami 2,4 km. Tidak terlalu jauh, jadi kami memutuskan untuk jalan (lagi) ke terminal itu. Rencana kita hari ini selain ke terminal adalah ke migros/swalayan untuk perbekalan selama perjalanan dan di Istanbul.
Gambar 1: Bunga-bunga di pinggir jala

        Kami berangkat pagi-pagi sekitar jam 10. Melewati jalan baru yang pemandangannya sungguh indah. Dimana di sisi-sisi jalan tersebut banyak terdapat bunga-bunga cantik nan indah berwarna merah jambu. Ditambah lagi dengan suhu sejuk, kendaraan yang sepi, dan background pegunungan Taurus menambah sedap dimata. MasyaAllah nikmat-Nya begitu besar. Kami tidak hanya melewati jalan raya, namun melewati pemukiman/komplek warga. Rumah disini tidak berantakan, jarak antara rumahnya ada jarak yang cukup.

        Setelah setengah jam berjalan, akhirnya kami sampai di Kemer Otogar. Terminalnya sepi, tidak seperti  di Indonesia yang sesak penuh dengan manusia dan pedagang kaki lima. Disini hanya ada beberapa orang lalu lalang dan petugas agen bus yang menjaga. Bus yang ada pun hanya beberapa. Pintu masuknya seperti di mall, terbuka sendiri. Dan agen busnya punya space sendiri-sendiri yang cukup luas. Terminalnya juga bersih dan ada ruang tunggu. Agen bus Kamil Koc ada tepat di sebelah kiri tempat kita masuk ke terminal.

        Baru saja ingin membeli dan menanyakan bus , tiba-tiba ada seorang bapak-bapak beparas cukup gendut yang mengajak ngobrol kami berlima. Bapak-bapak itu ramah sekali, apa saja dibicarakan. Mulai dari kita ngapain di Turki, tentang kami yang memakai hijab, muslim di Turki, orang-orang Indonesia, kebiasaan orang Turki dan banyak lagi. Dan bapak-bapak ini juga lucu, sering ngelawak. Bahasa inggrisnya juga sudah baik, kelihatannya beliau seorang supervisor di terminal tersebut. Sambil membeli tiket bus Kamil Koc, kami masih berbincang-bincang dengan bapak tadi. Kami jadi akrab, bahkan bapak-bapak itu meminta kami untuk berfoto bersama, lalu ia meng uploadnya ke facebook dan memberi tahu kepada teman orang Indonesianya via facebook. Captionnya lucu lagi, “Bersama anak muda Indonesia yang sedang Conference di Antalya, Turkey”. haha gaul juga ya ini bapak-bapak.

          Hari semakin siang dan kami sadar harus segera pulang ke hotel dan packing karena bus kami yang menuju Istanbul akan berangkat jam 20.30 sore ini. Harga tiket bus yang kami bayar per orangnya 85 TL atau sekitar IDR. 425.000,-. Kami pun pamit dengan bapak-bapak tadi setelah bertukaran akun facebook hehe. Sebelum sampai ke apartemen kami mampir dulu ke Migros untuk membeli bekal selama perjalanan ke Istanbul.  Setelah itu pulang. Kelompok kak dita juga memutuskan untuk berangkat ke Antalya airport siang ini meskipun jadwal keberangkatan pesawatnya masih besok jam 6 pagi. Mereka takut kalau berangkatnya esok hari sudah tidak ada kendaraan umum lagi. Karena jika menggunakan taxi biayanya pasti akan sangat mahal. Aku dan kak Rahma mengantarkan kak Dita dan Kak Ella sampai halte terdekat dan menaiki bus, baru kami  bertiga (Iqbal, kak rahma, dan widi) berangkat ke Kemer Otogar.

          Pukul 18.00 sore kami berangkat ke Kemer Otogar (masih dengan jalan kaki) :D Namun kali ini jalan kakinya agak berat karena sambil membawa koper kami yang besar-besar. Tidak lupa sebelumnya kami mau berpamitan dulu dengan sang pemilik hotel dan apartemen si “Mas Orange”. Tapi lagi dan lagi mas orange ini gak ada di meja resepsionis, dicariin ke atas ke bawah juga gak ada, kocak emang nih orang. Akhirnya kami taruh kunci kamar nya di bawah meja sambil nitip pesan “Thanks for your service” haha.

          Perjalanan ke Kemer Otogar hanya memakan waktu sekitar setengah jam sehingga pukul 18.30 kami sudah tiba di Terminal Kemer/Kemer Otogar. Tidak lama setelah kami sampai kami bertemu kembali dengan bapak-bapak Turki yang tadi siang bertemu. Seperti biasa, beliau banyak bicara dan mengajak kami mengobrol banyak hal. Saking banyak hal nya, beliau sampai mengajak kami ke suatu tempat di luar terminal. Kami awalnya bingung mau diajak kemana sama bapak-bapak itu, tapi karena kami datang kepagian dan busnya baru datang sekitar satu setengah jam lagi alhasil kami nurut aja.
Gambar 2: Kemer Otogar

       “Bapak, gimana dengan tas koper kami karena cukup berat jika dibawa”. Beliau menjawab, “titipkan saja di pegawai Kamil Koc.tenang aja, Turki aman kok”

Yasudah kami langsung menitipkan koper tsb ke bapak-bapak penjaga Kamil Koc dan kami mengikuti bapak itu. Nama bapak itu adalah Pak Ramazan. Pak ramazan mengajak kami keluar terminal tepatnya disamping terminal itu. Kami diajak ke sebuah tempat yang kata bapak itu disana banyak anak-anak kurang mampu dan yatim piatu. Disana kami disambut ibu-ibu yang sedang menyiapkan makanan seoerti ta’jil-ta’jil berbuka puasa. MasyaAllah kami disambut dengan sangat ramah. Aku jadi benar-benar merasa turis disana. Mereka menawarkan kami makanan yang mereka siapkan itu. Kata  mereka nama makanannya Baklava. Rasanya maniiiss sekali. Aku bilang kemereka bahwa makannnya sangatenak, untuk lebih menghargai :) Padahal aku kurang suka karena terlalu manis hehe. Habis itu kami kenalan dengan beberapa dari mereka. Kemudian anak-anak kecil juga tiba-tiba mendatangi kami bersalaman dengan kami. Aku agak shock, untung saja kami masih punya sedikit persediaan jajanan yg dibawa dari Indonesia. Jadi kami cuman bisa kasih makanan itu ke mereka. Mereka tampak senang sekali. Pak ramazan bilang, mereka banyak yang ditinggal orang tuanya sejak kecil. Beberapa dari mereka menawari cay atau teh khas turki ke beberapa orang yang sedang duduk.

        MasyaAlah pengalaman yang luar biasaa. Sesungguhnya kami ingin berlama-lama disana tapi waktu tidak mengizinkan kami. Kami harus segera kembali ke terminal. Pak ramazan mengajak kami kembal karena mungkin ia juga sedang ada kerjaan. Kami kembali ke terminal dan say terimakasih dan bye ke Pak Ramazan yang sudah mengajak kami melihat sisi lain kehidupan sosial di Turkey :)
Gambar 3: Pertemuan dengan Pak Ramazan di Kemer Otogar

      Tak lama setelah kembali ke terminal, Bus kami datang. Bus Kamil Koc. Lebih awal dari jam keberangakatan, sungguh sangat tepat waktu. Kernek bus kamil koc datangmenghampiri kami dan meminta tiket bus yang telah kami beli dan bekerja memasukkan koper-koper besar kami ke bagasi lalu mengantarkan kami ke tempat duduk kami.

        Kami masuk ke dalam bus dan sangat terkesima dengan interior bus nya. Jalan di antara bangku-bangku dipasangi karpet merah tebal. Seat bangkunya sebelah kiri 2, sebelah kanan 1. Jadi bus serasa benar-benar luas. Jarak antara kaki dengan bangku di depannya tak terlalu dekat. Setiap bangku dipasangi meja lipat dan televise touchscreen yang berisi film-film, lagu-lagu, games, dan televisi. Suhu ruangannya juga di setting cukup hangat sehingga suhu dingin yang menusuk di luar tidak terasa lagi di bus ini.

Gambar 4: Kamil Koc Bus

      Bus berangkat dan jalan dari Kemer Otogar tepat pukul 20.30 seperti yang dijadwal. Berjalan perlahan menyusuri jalan-jalan raya yang cukup sepi. Awalnya melewati pertokoan-pertokoan dan pemukiman namun lama-lama ke jalan-jalan yang sangat sepi. Tetap berada di jalan raya sih (seperti jalan tol), tapi samping kanan dan kiri itu bukit-bukit dan lembah-lembah. Dan yang aku lihat di malam itu bus atau mobil jarang sekali di jalan itu. begitu juga arah sebaliknya. Merasa bosan, aku coba lgu-lagu yang ada di layar depan, tapi ternyata lagu Turki semuaa. Tidak menemukan lagu yang kusuka, aku mencoba bermain games. Banyak sih gamesnya, ada angry birds segala. Tapi karena ngantuk, aku memutuskan untuk tidur. Tapi sebelum tidur, tidak lupa untuk sholat jama’ Maghrib dan Isha terlebih dahulu.

     Sekitar pukul 2 pagi bus berhenti untuk istirahat sebentar di sebuah rest area. Mungkin ingin mempersilakan jika ada penumpang yang ingin makan atau buang air. Aku dan Kak Rahma turun dari bus dan pas keluar dari bus. JENGJENG. Suhunya dingiiiin bgt, menusuk tulang. Aku sebenarnya hanya ingin liat bagaimana rest area disana dan menyempatkan untuk cuci muka sebentar. Ternyata sama saja Rest Area-nya, seperti di Indonesia. Tidak ada yang special menurutku. Setelah itu kami langsung kembali ke bus karena kak rahma sudah tidak kuat lagi dengan suhunya katanya.

        Aku melihat handphoneku untuk mendeteksi berapa derajat suhu di luar saat itu dan sedang ada di daerah mana saat itu. Ternyata Subhanallah, 6Derajat Celcius dan saat itu sedang berada di daerah Koyu. Ketika masuk bus, waah suhu sudah hangat kembali. Aku memutuskan untuk tidur saja karena memang masih sangat malam. Dengan ini, #BismillahTurkey 2016 DAY 5 ENDED.

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Nelayan Desa Tanjung Binga

Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung Oleh: Wahyu Widi Astuti Belitung, sebuah pulau yang kini tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pulau Belitung merupakan bagian dari Provinsi Bangka Belitung yang terletak di dekat Selat Karimata dan 3 pulau besar di Indonesia, yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Pulau Belitung terdiri dari 2 kabupaten, Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. Kabupaten Belitung memiliki letak geografis yang strategis karena terletak di jalur perdagangan Internasional serta akses perhubungan yang baik dengan Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Singapura. Selain itu, Kabupaten Belitung  merupakan kabupaten kepulauan yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk bidang perikanan tangkap dan budidaya. Pemerintah pusat melalui Departemen Kelautan dan Perikanan telah mencanangkan Kabupaten Belitung sebagai Etalase Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia Bagian Barat.   Desa Tanjung Binga. M

Jalan-Jalan di Kota Istanbul? Kenalan dulu dengan Transportasinya

Kalau mendengar kata Istanbul, mungkin yang pertama kali terbayang adalah identitas kota ini yaitu sebagai Kota Dua Benua. Memang benar, Kota Istanbul merupakan salah satu kota terbesar dan terpadat di Turki yang terletak di antara dua benua. Istanbul bagian Timur terletak di Benua Asia, dan Istanbul bagian Barat terletak di Benua Eropa. Keduanya dipisahkan oleh   sebuah selat yang bernama Selat Bosphorus. Gambar 1: Selat bosphorus yang memisahkan Benua Asia dan Eropa Sumber: GoogleMaps Latar belakang Kota Istanbul yang pernah dikuasai oleh kerajaan-kerajaan seperti   Romawi, Bizantium, Ottoman, dan Konstantinopel membuat kota ini kaya akan sejarah dan bangunan bersejarahnya. Siapa yang tidak kenal dengan Blue mosque, Galata Tower, Aya Sophia, dan Topkapi Palace. Tidak heran jika Istanbul masuk kedalam 10 kota paling banyak dikunjungi wisatawan asing menurut Tahupedia.com. Sebagai kota pariwisata, Istanbul memiliki kapasitas yang sangat mendukung terutama dalam hal t

#Day1: My First Flight

S abtu, 21 Mei 2016 Tokoh : Aku (widi), Kak Rahma, Iqbal, Bang Owe, Gadis Malaysia, Pelayan KFC Malaysia, Pramugari   Qatar Airways Lokasi : Depan Kampus D Universitas Gunadarma, Bandara Soekarno Hatta, Money Changer, Pesawat Lion Air, Kuala Lumpur International Airport (KLIA, Malaysia), KFC Malaysia, pesawat Qatar Airways "Setelah perjuangan cukup panjang, Alhamdulillah Allah menjawab doa-doa kami. Hari ini kami bisa berangkat atas izin-Nya." Titik kumpul pertama kami bertiga adalah di Jl. Margonda (depan Universitas Gunadarma kampus D). Aku datang pertama, sebelum jam 6 pagi dengan membawa 1 koper, 1 ransel, dan 1 tas slempangku. Sambil menunggu kedatangan teman-teman lain, aku merenung sekaligus bersyukur. Campur aduk perasaanku saat itu. Senang karena Allah Maha Baik serta masih sedikit tidak percaya bahwa hari ini akan tiba dan aku bisa berangkat menuju negara impianku, sekaligus sedikit sedih karena harus meninggalkan keluarga dan kampus tercinta sel