Skip to main content

Aku Mulai (lagi) dengan Cerita Akhir SMA


Sudah satu tahun terakhir aku tidak menulis blog ini lagi. Terlihat sudah sangat berdebu,bukan (?) Aku lihat postingan terakhir yang berjudul “Sahabat”, geli juga membacanya,hehe.

23 Desember 2013. Saat itu aku sedang kelas 12 SMA yang sedang galau-galaunya dengan nilai raport, Ujian Nasional, dan Ujian masuk Perguruan Tinggi. Perasaan takut, cemas dan khawatir selalu menyelimutiku setiap harinya kala itu. Takut akan tidak bisa megenyam Perguruan Tinggi Negeri yang aku idam-idamkan sejak dulu. Tapi apa hubungannya ya sama postingan itu?  Yasudah lupakan….Sekarang lebih baik membahas apa aja yang sudah aku lakukan selama satu  tahun terakhir ini (dari zaman ke-galauan sampai zaman kuliah satu semester ini).


1 Tahun yang lalu, aku berada di kelas 12 tepatnya di kelas 12IPA4. Dikelas ini orangnya cukup asik dan sekelas  juga dengan orang semacam Ketua angkatan yang inisialnya RR. Aku cukup senang dengan posisi kelas ku saat itu yang kompak dan lucu-lucu temannya. Namun, entah seiring berjalannya waktu menuju semester-semester terakhirku di SMA, aku merasa bahwa prestasiku sangat menurun. Entah kenapa aku pun tidak tahu. Aku tidak ingin menyalahkan orang lain karena saat itu entah apa yang aku pelajari tidak seutuhnya masuk ke sistem otakku. Semester 5 di SMA kala itu serasa semakin sulit ketika adanya kebijakan mengenai jalur SNMPTN Undangan yang menggunakan raport SMA. Dan dalam kebijakan itu nilai rapor siswa tidak boleh menurun dari semester 1-5. Matilah. Raporku bukan datar, ataupun naik. Tapi , merosot! Saat itu aku mulai cemas, karena kuota melalui jalur SNMPTN Undangan cukup besar untuk ke Perguruan Tinggi. Yaitu 50%. Wooww Fantastis.. pikirku saat itu, enak banget ya yang dapet, tinggal ungkang-ungkang kaki gausah stress belajar ujian tulis.


Dan tibalah saatnya input-input pilihan jurusan di web SNMPTN. Dengan diselilingi doa, dan cari-cari informasi dari berbagai pihak akhirnya aku mantap dengan pilihanku yaitu “Teknik Industri UI” dan bodohnya aku, aku terlalu pede hanya memilih satu jurusan di akun tersebut padahal ada 3 pilihan jurusan yang ditawarkan. Hahaha bodoh ya. Dan benarlah pada saat pengumuman, aku masih ingat siang itu aku mencari warnet. Sial, kenapa tidak ada yang buka disaat aku sangat membutuhkannya? Aku cari-cari hingga akhirnya kutemukan juga warnet itu d daerah kalisari. Warnet yang pernah menjadi ingatan sama…. *eh , meskipun banyak asep rokok yang sangat mengganggu aku beranikan diri demi melihat pengumuman. Ketika mengetikkan username dan password di akun SNMPTN, dan juga membuka chat facebook dengan Nur Salma Yusuf Hasanah atau biasa dipanggi Amay, teman seperjuanganku sejak SMP. Aku  berharaa loadingnya lama, supaya bisa berdoa, eh ternyata diluar dugaan, cepat sekali ! -_-. Hasilnya “Maaf anda belum diterima “. Aku mencoba staycool didepan bocah-bocah warnet. Masuk pula chat dari Amay “wid,gimana? Gue belum nih”, “wah,sama may, belum rezeki ya may. Siapa lagi yang kayak kita?” “si Ini, si Itu, si Anu juga belum keterima wid” “Yeay,banyak temennya.. pokoknya kita harus belajar bareng ya buat SBMPTN dan SIMAK!” *pulang*

Pasca tidak diterimanya aku di SNMPTN aku tidak berlarut-larut lama didalam kesedihan. Aku mulai sering mengadakan belajar bersama dengan Amay dan juga 2 orang lainnya. Saat itu kita tidak mengikuti bimbel manapun. Sampai pada suatu saat kita sedang belajar di balkon atas rumah Amay salah satu diantara kami ada nyeletuk, dan kami kurang lebih terlibat dalam percakapan berikut:

Y          : Eh gue pengen bimbel deh.. SBMPTN tinggal 3 minggu lagi gue masih kopong banget

Z          : iya nih, bimbel dimana ya? Mahal pasti Kalo tinggal waktu-waktu segini
W        : Sejuta sekian kalo gasalah kalo di N***L F*K** (Sebuah perusahaan bimbel yang inisialnya NF)
Y          : Gue butuh try outnya doang deh , biar tau kemampuan gua seberapa..
A         : Boleh gak ya kira-kira kalo ikut try outnya doang? Kan seminggu sekali tuh kita bisa kut Tryoutya 3 kali.
Z          : Tanya gih, telpon-telpon!
W        : Bentar deh, kan udh pengumuman  SNMPTN yaa, temen gua ada yang les di situ padahal dia paketnya belum abis harusnya ampe paket SBMPTN tapi dia kan udh keterima undangan jadi ga dipake lagi. Boleh gak ya kalo  kita gantiin dia lesnya?
Y          : Nah, ide bagus tuh! Tapi bearti masing-masing dari kita harus nyari siswi yang les di situ tapi udh keterima di jalur SNMPTN dong buat digantiin ama kita?
A         : Apa gua Tanya langsung aja ya ke kantornya, gue telpon deh. Bentar yaa…
Telibatlah percakapan si A dengan kantor bimbel yang cukup lama. Dan akhirnya si A menutup telpon dengan wajah lumayan sumringah…
A         : YESSS! Alhamdulillah kita bisa TRYOUT!! Gausah bayar sejutaa, cukup 100rb aja buat biaya pendaftaran. Bukan hanya try out, kita juga bisa LESSS Setiap hari Senin-Jumat jam 10.00 sampai SBMPTN!
KITA SERENTAK      : Yeayyyy ALHAMDULILLAH…

Setelah dapat kabar gembira itu, kami lalu minta bantuan salah satu teman kita yang sudah lebih dulu di bimbel tersebut untuk memfotokopi soal-soal try out 1 sampai 5 yang kami ketinggalan. Aku dan amay pun meminta bantuan dia untuk membahas beberapa soal-soal yang kami ketinggalan itu. Jadi lumayan sangat membantu kami dalam mulai beradaptasi dengan soal-soal SBM yang kami pun sangat jarang untuk melihatnya apalagi mengerjakannya. Thanks PNA :) thanks juga NF yang telah memberi kesempatan kepada kami :) 

Hari H! kebetulan SIMAK juga pada minggu yang sama dengan adanya SBMPTN, hanya selang beberapa hari, begitu juga dengan tes PTKedinasan STAN. Hanya selang seminggu. Rasanya kepala sudah mau pecah dalam 2 minggu itu. Di SBMPTN, aku memilih program studi  Tek.Bio UI, Tek.hasil Perairan IPB, dan juga Meteorologi Terapan IPB. Dan juga di SIMAK UI aku pilih Farmasi, Tek.Bio, dan terakhir Geo. (sangat terlihat bahwa aku sangat tidak konsisten dengan pilihan program studi -__-  SBMPTN dapet lokasi di SMAN 14 Jakarta. SIMAK UI dapet lokasi di SMAN 3 Depok. Dan STAN di Gelora Bung Karno Senayan. Waaw shockednya itu ketika di Senayan, itu tribun hampir terisi semua sama manusia, dari sekitar 80ribuan anak itu akan diseleksi dan dipilih lagi cuman diambil 5000an anak. Optimis? Atau justru pesimis?..... wallahuallam. Yang pasti dihari pengerjaan USM STAN itu aku ingat selalu kata seseorang tetangga yang sangat mendukung aku untuk masuk STAN, yang dia sudah memiliki anak yang terlebih dulu masuk STAN dan sekarang kerja di Kementrian Keuangan dan bergaji jutjut.. . “Udah yu, pokoknya ya kalo lagi ngerjain isi aja semua, . Gausah peduli sama nilai mins nya, kamu disitu berpacu pada waktu. Waktu yang harus kamu kalahin! Gausah kebanyakan mikir yaa…”. Dan benar, aku ikutin semua perkatanyaannya..
#Minggu-minggu Pengumuman
Yang pertama kali keluar pengumumannya adalah Tes USM STAN. Bahkan pengumuman itu beberapa hari  lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan. Tiba-tiba adadering di telpon ku.  Ternyata ada seorang temanku yang mengirim pesan ke ponselku “Selamat yaa Wid.. Lolos USM STAN Tahap 1” dan seketika itu juga aku terkejut. Tidak percaya, aku coba cek sendiri web nya. Dan benar, Alhamdulillah….Hanya Rasa syukur kepada Allah SWT yang bisa aku limpahkan saatitu.  Aku langsung memberi tahu orang tuaku. Senyum telah merekah diwajah mereka. Tapi, aku masih merasa belum berada disuatu titik puncak kesenangan karena sebenarnya dalam lubuk hatiku yang paling dalam, bukan tempat ini yang aku  inginkan. Hening.
Beberapa hari kemudian, ketika mengklik username dan juga password akun  SBMPTN, untuk pertama kalinya aku mendapat kata “Selamat……Anda diterima di………”. Aku senang, namun tetap ada perasaan yang mengganjali hati ini. Entah apa, “tapi bukan ini tempat yang aku inginkan”,  benakku. Disusul oleh pengumuman SIMAK, yang berarti pengumuman terakhir dalam segala tes yang aku ikuti. Harapan itu masih ada, ya..Universitas itu.. Universitas dekat rumah yang mungkin orang-orang lain pun juga mendambakannya. Ketika tiba saatnya hari itu, pukul 18.00 kalau tidak salah sehabis buka puasa Ramadhan aku coba ambil ponsel butut ku yang kalau buka web loadingnya lama sangat. Ketik username dan password. Bersamaan dengan loadingnya, kata paling atas muncul lebih dulu.
 “Selamat………Anda diterima di Universitas Indonesia…di program studi……….” Yess..
Alhamdulillah, sujud syukur. Namun kenapa hati ini? Kenapa masih ada yang mengganjal?!! Arghh kenapa aku sangat tidak bersyukur disaat mungkin teman-teman lain mendapat kata “Maaf… anda belum…”
Detik terus berganti menit berganti jam berganti hari dan hari. Kegalauan itu muncul lagi. Namun kali ini berbeda ketika waktu belum ujian, aku galau.. harus pilih yang mana???
^univ itu bagus, tapi kenapa program studi itu.. institute itu bagus tapi kenapa jauh dan harus tinggal.. sekolah tinggi itu bagus tapi aku tidak suka dengan profesinya.. tapi aku udah kebelet banget sama univ itu.. tapi mbahku ingin cucunya cepat jadi pns.. tapi setauku agama agak kontroversi jika berhubungan dengan keuangan.. tapi aku udah dapat beasiswa di univ itu..^
Kurang lebih begitu lah kegalauanku. Tapi aku coba berbincang-bincang dengan orang tua, keluarga, teman, sahabat, dan Tuhanku mengenai hal ini. Shalat istikharah. Minta petunjuk. Dan akhirnya aku mulai mantap. Dengan segala resiko yang ada, aku pilih itu. Dengan berbekal doa dan bismillah aku tetapkan tempat itu yang akan menjadi masa depanku 4 tahun kedapan. Tempat ini,yang sekarang sekarang aku duduki. Universitas yang selalu menjadi impiaku. Universitas Indonesia. Program studi yang awalnya sama sekali tak terfikirkan tapi akan kucoba semaksimal mungkin untuk mempelajarinya. Program studi Geografi.
Mungkin ini yang dinamakan takdir, tidak ada yang tau apa yang akan terjadi di kehidupan kita selanjutnya. Kita hanya harus mensyukurinya. Belum tentu yang terbaik menurutmu adalah yang terbaik menurut-Nya. Kita sebagai hamba-Nya hanya bisa pasrah dan terus melakukan usaha dan doa agar setiap langkah yang kita langkahkan adalah berkah dan ridho dari-Nya.

*WWA




Comments

Popular posts from this blog

#Day1: My First Flight

S abtu, 21 Mei 2016 Tokoh : Aku (widi), Kak Rahma, Iqbal, Bang Owe, Gadis Malaysia, Pelayan KFC Malaysia, Pramugari   Qatar Airways Lokasi : Depan Kampus D Universitas Gunadarma, Bandara Soekarno Hatta, Money Changer, Pesawat Lion Air, Kuala Lumpur International Airport (KLIA, Malaysia), KFC Malaysia, pesawat Qatar Airways "Setelah perjuangan cukup panjang, Alhamdulillah Allah menjawab doa-doa kami. Hari ini kami bisa berangkat atas izin-Nya." Titik kumpul pertama kami bertiga adalah di Jl. Margonda (depan Universitas Gunadarma kampus D). Aku datang pertama, sebelum jam 6 pagi dengan membawa 1 koper, 1 ransel, dan 1 tas slempangku. Sambil menunggu kedatangan teman-teman lain, aku merenung sekaligus bersyukur. Campur aduk perasaanku saat itu. Senang karena Allah Maha Baik serta masih sedikit tidak percaya bahwa hari ini akan tiba dan aku bisa berangkat menuju negara impianku, sekaligus sedikit sedih karena harus meninggalkan keluarga dan kampus tercinta sel

Jalan-Jalan di Kota Istanbul? Kenalan dulu dengan Transportasinya

Kalau mendengar kata Istanbul, mungkin yang pertama kali terbayang adalah identitas kota ini yaitu sebagai Kota Dua Benua. Memang benar, Kota Istanbul merupakan salah satu kota terbesar dan terpadat di Turki yang terletak di antara dua benua. Istanbul bagian Timur terletak di Benua Asia, dan Istanbul bagian Barat terletak di Benua Eropa. Keduanya dipisahkan oleh   sebuah selat yang bernama Selat Bosphorus. Gambar 1: Selat bosphorus yang memisahkan Benua Asia dan Eropa Sumber: GoogleMaps Latar belakang Kota Istanbul yang pernah dikuasai oleh kerajaan-kerajaan seperti   Romawi, Bizantium, Ottoman, dan Konstantinopel membuat kota ini kaya akan sejarah dan bangunan bersejarahnya. Siapa yang tidak kenal dengan Blue mosque, Galata Tower, Aya Sophia, dan Topkapi Palace. Tidak heran jika Istanbul masuk kedalam 10 kota paling banyak dikunjungi wisatawan asing menurut Tahupedia.com. Sebagai kota pariwisata, Istanbul memiliki kapasitas yang sangat mendukung terutama dalam hal t

#Day 2: Welcome Turkey!

Minggu, 22 Mei 2016 Tokoh: aku (widi), Iqbal, kak Rahma, mas spiderman, mba orang Indonesia, Kak Andi, Gadis Turki, supir Bus Antalya, Supir Taxi Antalya, Mas Resepsionist Orange Hotel & Appartement. Lokasi: Hamad International Airport, Pesawat Qatar, Attaturk International Airport, Antalya Airport, Bus Umum Antalya, dan Taxi        Sekitar pukul 2 waktu Doha, kami sampai di Hamad International Airport, Qatar. Suasana atmosfer luar negeri sudah sangat terasa disini. Wajah-wajah sipit ala-ala melayu sudah jarang terlihat. Kebanyakan adalah wajah-wajah bermata belo seperti orang Arab dan timur tengah. MasyaAllah sekali, bandara di Doha, Qatar itu sangat maju, rapi, bersih, dan bagus. Lampu-lampu di atap yang berwarna kekuningan menambah kesan mewah bandara ini. Ada fasilitas kereta cepat juga yang berwarna putih bersih. Ruang tunggunya dan mushollanya sangat nyaman, kamar mandi super bersih, fasilitas minum gratis, wifi gratis, fasilitas escalator horizontal yang membuat